JENIS-JENIS POROSITAS
Terdapat dua tipe porositas berdasarkan proses pembetukannya, yaitu porositas primer dan porostias sekunder.
POROSITAS PRIMER
Porositas primer adalah porositas yang terbentuk bersamaan dengan proses pengendapan suatu batuan. Tipe batuan sedimen atau reservoar yang mempunyai porositas primer adalah batuan konglomerat, batupasir, dan batu gamping. Porositas primer dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
- Intergranular atau Interpartikel: pori-pori batuan yang terdapat pada celah-celah antar butir batuan, seperti pada partikel-partikel silisiklastik dan butir-butir karbonat.
- Intraganular atau Intrapartikel: pori-pori batuan yang terkandung di dalam patikel, seperti rongga yang terdapat di dalam fosil dan rongga yang terdapat dalam mineral lempung.
- Interkristalin: rogga antar kristal yang terbentuk secara kimia, seperti pada dolomite.
POROSITAS SEKUNDER
Porositas sekunder adalah porositas yang terbentuk setelah proses pengendapan suatu batuan. Porositas sekunder dapat dikalsifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
- Larutan: ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya proses pelarutan batuan.
- Rekahan, Celah, Kekar: ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya kerusakan struktur batuan sebagai akibat dari variasi beban, seperti lipatan, sesar, atau patahan. Porositas jenis ini sulit untuk dievaluasi atau ditentukan secara kuantitatif karena bentuknya tidak teratur.
- Dolomitisasi: dalam proses ini, batu gamping ditransformasikan menjadi dolomite berdasarkan reaksi kimia.
Besar-kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran butir, susunan butir, kompaksi, sementasi, dan lingkungan pengendapan.
Sumber:
- Rukmana. D, Kristanto. D, Aji Cahyoko. D. V, 2011, Teknik Reservoir: Teori dan Aplikasi, Pohon Cahaya, Yogyakarta
- Firmansya. Y, Mardiana. U, Kurniawan. E, Nurdrajat, Gani. G. M. R., 2018, Nilai dan Jenis Porostias Batu Pasir Pada Formasi Walatdi Daerah Cicantayan, Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Metode Petrografi, Bulletin of Scientific Contribution: Geology Volume 16 Nomor 3, Desember 2018: 163 - 172
Comments
Post a Comment